Jumat, 17 Januari 2014

Pengaruh Pola Asuh terhadap Perkembangan Anak


      A. Pengertian

Orang tua adalah ayah dan ibu yang melahirkan kita atau anak, serta mempunyai peran atau kewajiban untuk mengasuh , merawat dan mendidik anak agar anak dapat mengalami pertumbuhan dan perkembangan mental yang kuat.
Dan untuk Pola asuh orang tua adalah pola perilaku yang diterapkan pada anak dan bersifat relative konsisten dari waktu ke waktu. Pola perilaku ini dapat dirasakan anak dari segi positif maupun negative. Apabila orang tua menerapkan pola asuh dari segi positif seperti disiplin dll maka sikap dan perilaku orang tua akan ditiru oleh anaknya baik secara sadar maupun tidak sadar dan akan juga bisa menjadi kebiasaan bagi anaknya. Dan begitu juga dari segi negative anak akan cenderung meniru perbuatan orang tua yang negative.
        
     B.  Macam-Macam Pola Asuh Orang Tua
     Menurut Baumrind (1967), pola asuh dikelompokkan menjadi 4 yaitu :
  1. Pola asuh Authoritative/Demokrasi
            Pola asuh ini ditandai dengan orang tua yang memberikan kebebasan yang memadai pada anaknya tetapi memiliki standar perilaku yang jelas. Mereka memberikan alasan yang jelas dan mau mendengarkan anaknya tetapi juga tidak segan untuk menetapkan beberapa perilaku dan tegas dalam menentukan batasan. Mereka cenderung memiliki hubungan yang hangat dengan anaknya dan sensitive terhadap kebutuhan dan pandangan anaknya. Mereka cepat tanggap memuji keberhasilan anaknya dan memiliki kejelasan tentang apa yang mereka harapkan dan anaknya.
            Pola asuh yang paling baik adalah jenis Authoritative. Anak yang diasuh dengan pola ini tampak lebih bahagia, mandiri dan mampu untuk mengatasi stress. Mereka juga cenderung lebih disukai pada kelompok sebayanya, karena memiliki ketrampilan sosial dan kepercayaan diri yang baik.
  1. Pola asuh Authoritarian/Otoriter
            Pola asuh ini cukup ketat dengan apa yang mereka harapkan dan anaknya dan hukuman dan perilaku anak yang kurang baik juga berat. Peraturan diterapkan secara kaku dan seringkali tidak dijelaskan secara memadal dan kurang memahami serta mendengarkan kemamuan anaknya. Penekanan pola asuh ini adalah ketaatan tanpa bertanya dan menghargai tingkat kekuasaan. Disiplin pada rumah tangga ini cenderung kasar dan banyak hukuman.
            Anak dan orang orang tua yang Authoritarian cenderung untuk lebih penurut, taat perintah dan tidak agresif, tetapi mereka tidak memiliki rasa percaya diri dan kemampuan mengontrol dirinya terhadap teman sebayanya. Hubungan dengan orang tua tidak juga dekat. Pola asuh jenis ini terutama sulit untuk anak laki-laki, mereka cenderung untuk lebih pemarah dan kehilangan minat pada sekolahnya lebih awal. Anak dengan pola asuh ini jarang mendapat pujian dan orang tuanya sehingga pada saat mereka tumbuh dewasa, mereka cenderung untuk melakukan sesuatu karena adanya imbalan dan hukuman, bukan karena pertimbangan benar atau salah.
  1. Pola asuh Permissive/Permisif
            Orang tua pada kelompok ini membiarkan anaknya untuk menampilkan dirinya dan tidak membuat aturan yang jelas serta kejelasan tentang perilaku yang mereka harapkan. Mereka seringkali menenima atau tidak peduli dengan perilaku yang buruk. Hubungan mereka dengan anaknya adalah hangat dan menerima. Pada saat menetukan batasan, mereka mencoba untuk memeberikan alasan kepada anaknya dan tidak menggunakan kekuasaan untuk mencapai keinginan mereka.
            Hasil pola asuh dan orang tua permisif tidak sebaik hasil pola asuh anak dengan orang tua Authoritative. Meskipun anak-anak ini terlihat bahagia tetapi mereka kurang dapat mengatasi stress dan akan marah jika mereka tidak memperoleh apa yang mereka inginkan. Anak-anak ini cenderung imatur. Mereka dapat menjadi agresif dan dominant pada teman sebayanya dan cenderung tidak berorientasi pada hasil.
C.      Fungsi Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan anak

Pola asuh di atas harus disesuaikan dengan yang jelas antara hak dan kewajiban anak, tetapi terutama hak anak. Hak anak yang dimaksud adalah bermain, belajar, kasih sayang, nama baik, perlindungan, dan perhatian. 

Berdasarkan pola asuh ini terdapat fungsi keluarga atau orang tua yaitu :
a)      Memberitahukan pada anak untuk berolah raga secara rutin.
b)      Menyediakan sayuran dan buah bagi anak untuk dikonsumsi.
c)      Memberitahukan pada anak untuk memperbanyak minum air putih. 
d)      Memberikan pendiidikan yang layak untuk anak.
e)      Mengenalkan, membimbing, memberi teladan dan melibatkan anak serta anggota keluarga lainnya mengenal kaidah-kaidah agama dan perilaku keagamaan
f)       Mengajarkan anak disiplin dan sopan santun
g)      Mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik. Dll

Jadi dari data diatas pola asuh yang diterapkan orang tua saya kepada saya adalah pola asuh demokratis , karena orang tua saya selalu memberikan kebebasan pada saya , dalam memilih dan melakukan suatu tindakan, tetapi orang tua tetap mengawasi saya agar tidak salah mengambil keputusan atau tindakan, selain itu orang tua saya mengajarkan saya untuk merundingkan suatu masalah dari keputusan suara terbanyak. Dan juga saya berkembang menjadi pribadi yang mandiri, dan saya dapat mengontrol diri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar